10 Komoditas RI Paling Banyak Diekspor di 2020, Ini Daftarnya !
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia sepanjang tahun 2020 sebesar US$ 163,31 miliar atau setara dengan Rp 2.286 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Realisasi ini turun 2,61% dari tahun 2019 yang tercatat US$ 167,68 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, capaian ekspor Indonesia sepanjang tahun lalu cukup baik di tengah adanya pandemi Covid-19. Sebab, penurunan tipis hanya 2,61%.
"Dengan memperhatikan penurunan 2,61%, sebetulnya posisi kita tidak seburuk yang dibayangkan," ujarnya dalam konferensi pers virtual,
a menjelaskan, pada tahun 2020, peningkatan ekspor tertinggi ada pada sektor pertanian yang tercatat US$ 4,12 miliar atau naik 13,98% dibandingkan 2019 sebesar US$ 3,61 miliar.
Namun, share (porsi terhadap pangsa pasar) sektor pertanian untuk keseluruhan ekspor sangat kecil yakni 2,52%, sehingga meski tumbuh tinggi tapi tidak terlalu berdampak besar bagi total ekspor tahun lalu.
Selanjutnya, industri pengolahan yang tercatat US$ 131,13 miliar atau naik 2,95% dibandingkan dengan 2019 yang sebesar US$ 127,38 miliar.
Sedangkan dua sektor lainnya yakni pertambangan dan migas turun sepanjang tahun lalu. Tambang tercatat US$ 19,75 miliar atau turun 20,70% dari 2019 sebesar US$ 24,90 miliar.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor migas yang terkontraksi 29,52% yakni dari US$ 11,79 miliar di 2019 menjadi US$ 8,31 miliar di 2020.
"Tapi bagaimanapun, yang positif dari ekspor pertanian dan industri adalah menggembirakan," tegasnya.
Berikut adalah 10 komoditas yang paling banyak di ekspor sepanjang tahun 2020:
1. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 20,72 miliar
2. Bahan bakar mineral US$ 17,26 miliar
3. Besi dan baja US$ 10,84 miliar
4. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 9,23 miliar
5. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 8,22 miliar
6. Kendaraan dan bagiannya US$ 6,60 miliar
7. Karet dan barang dari karet US$ 5,61 miliar
8. Mesin dan peralatan mekanis US$ 5,20 miliar
9. Alas kaki US$ 4,80 miliar
10. Kertas, karton dan barang dari karton US$ 4,19 miliar.